Pemerintah Kamboja Diminta Segera Naikkan Cukai Rokok

Usulan Ekonom: Kenaikan 75% untuk Mengurangi Konsumsi Rokok

PHNOM PENH – Pakar kesehatan di Kamboja mendesak pemerintah untuk segera menaikkan tarif cukai rokok sebagai bagian dari upaya mengurangi prevalensi merokok dan mencegah penyakit terkait yang berisiko bagi kesehatan masyarakat.
Direktur Eksekutif Cambodia Movement for Health (CMH), Mom Kong, menegaskan bahwa sejak tahun 2016, tarif cukai rokok di Kamboja tidak mengalami kenaikan. Sementara itu, negara-negara di kawasan ASEAN lainnya telah menggandakan tarif cukai mereka dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Mom Kong menjelaskan, kenaikan tarif cukai terbukti efektif dalam mengurangi konsumsi rokok. “Menaikkan cukai rokok adalah cara yang terbukti efektif dalam mengurangi tingkat merokok di masyarakat,” ujar Mom Kong pada Rabu (13/8/2025).

Kenapa Harga Rokok Masih Murah di Kamboja?

Tanpa ada kenaikan cukai, harga rokok di Kamboja tetap terjangkau, yang memungkinkan banyak orang, termasuk remaja, untuk tetap mengonsumsi rokok. Mom Kong juga menyoroti bahwa meskipun Undang-Undang Pengendalian Tembakau (Tobacco Control) sudah mengatur agar kemasan rokok mencantumkan peringatan kesehatan dalam bahasa Khmer, banyak produsen dan petugas Bea Cukai yang masih mengabaikan peraturan tersebut.

Berdasarkan survei CMH di Phnom Penh, Kampong Cham, dan Siem Reap, ditemukan bahwa 15% dari total 11.325 batang rokok yang dijual tidak mencantumkan label, 20% tidak memiliki peringatan kesehatan, dan lebih dari 13% rokok sudah kedaluwarsa.

Baca juga: Soal Kebijakan Cukai Rokok 2026, Sri Mulyani: Tunggu Arahan Prabowo

Dampak Buruk Rokok terhadap Kesehatan

Mom Kong menegaskan bahwa rokok menjadi penyebab utama 15.000 kematian setiap tahun di Kamboja, yang sebagian besar disebabkan oleh penyakit seperti stroke, penyakit jantung, gangguan pernapasan, serta kanker paru-paru, bronkial, dan trakea. Hal ini tentu berdampak besar pada kesehatan masyarakat dan menambah beban sistem kesehatan negara.

Pentingnya Kenaikan Cukai untuk Kesejahteraan Masyarakat

Pakar kesehatan ini juga meminta pemerintah untuk secara berkala menaikkan cukai rokok guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mencegah kekurangan anggaran. Dia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap rokok yang tidak dilengkapi pita cukai, yang berpotensi merugikan negara dan menambah celah penggelapan pajak.

Ky Sereyvath, seorang peneliti ekonomi di Royal Academy of Cambodia, mengusulkan agar pemerintah menaikkan tarif cukai rokok setidaknya sebesar 75%. Sereyvath berpendapat bahwa langkah ini akan membantu menurunkan konsumsi rokok, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendongkrak pendapatan negara. Selain itu, dia juga mengusulkan penerapan cukai khusus untuk rokok dan pembatasan impor rokok, serta merevisi UU Pengendalian Tembakau untuk mengatur batas usia konsumsi, jam penjualan, dan lokasi penjualan, demi mencegah remaja membeli rokok secara bebas. “Perusahaan rokok harus bertanggung jawab atas dampak negatif produknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama karena mereka meraup keuntungan besar dari penjualan rokok,” tambah Ky Sereyvath.Baca juga: Nigeria: Rezim Baru Beban Pajak Sektor Penerbangan di Negara Ini Makin Berat
Dengan semakin tingginya kesadaran akan bahaya rokok, dukungan dari para ahli kesehatan dan ekonom semakin kuat untuk mendorong pemerintah Kamboja segera menaikkan cukai rokok. Langkah ini dianggap krusial demi kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok.
Exit mobile version