“Penurunan tarif PPN akan membantu industri restoran bangkit kembali dan menghidupkan konsumsi domestik.”
– Thaniwan Kulmongkol, Presiden Asosiasi Restoran Thailand
Presiden Asosiasi Restoran Thailand, Thaniwan Kulmongkol, menjelaskan bahwa PPN merupakan salah satu komponen biaya yang sangat memengaruhi harga jual makanan dan minuman. Menurutnya, beban ini secara langsung dirasakan konsumen, sehingga penurunan tarif PPN akan membuat harga lebih terjangkau dan mendorong lebih banyak orang kembali makan di luar rumah.
Asosiasi mengusulkan penurunan tarif PPN menjadi 5% selama 12 bulan. Dengan adanya insentif pajak ini, diharapkan sektor kuliner dapat pulih lebih cepat setelah melewati periode sulit akibat pandemi, inflasi, serta menurunnya kunjungan wisatawan asing.
Baca Juga : Bahama Turunkan Tarif PPN Obat & Produk Medis Jadi 5%
Selain penurunan tarif PPN, asosiasi juga meminta pemerintah meluncurkan skema pinjaman berbunga rendah atau soft loan dengan suku bunga hanya 1%-2%. Pinjaman ini nantinya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan Thailand sehingga pengusaha kecil dan menengah tetap bisa menjaga arus kas serta membayar kewajiban usahanya.
Tak hanya itu, pelaku industri juga berharap adanya pengurangan beban biaya operasional. Beberapa usulan yang disampaikan antara lain pemberlakuan tarif listrik khusus untuk restoran kecil dan menengah, pemangkasan jumlah perantara dalam pengadaan bahan baku, serta kebijakan subsidi energi untuk menjaga stabilitas harga makanan.
Di bidang regulasi, asosiasi mendorong percepatan proses perizinan usaha. Jika sebelumnya pengajuan izin bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, mereka meminta agar sistem digital yang lebih sederhana diterapkan sehingga izin bisa terbit hanya dalam hitungan hari. Penyederhanaan birokrasi ini diyakini akan membuka peluang lebih banyak investor baru di sektor kuliner.
Pemerintah juga diharapkan memperkuat promosi pariwisata. Restoran dianggap sebagai bagian penting dari ekosistem pariwisata Thailand, dan peningkatan jumlah wisatawan akan langsung berdampak positif pada omzet pelaku usaha kuliner. Oleh karena itu, program promosi yang agresif dinilai sangat penting untuk mendukung pemulihan.
Baca Juga : Turki Tegaskan Tak Naikkan Pajak, Fokus Kendalikan Inflasi
Menurut laporan Bangkok Post, usulan pemangkasan PPN ini mencerminkan kegelisahan pelaku usaha kuliner terhadap masa depan industri. Restoran merupakan salah satu sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Thailand, sehingga keberlangsungan usaha mereka akan berkontribusi langsung pada pemulihan ekonomi nasional.