JAKARTA — Pemerintah resmi meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk pelajar di seluruh Indonesia. Program yang dijalankan Kementerian Kesehatan mulai 4 Agustus 2025 ini menargetkan 53 juta siswa sepanjang tahun 2025.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program ini mendapatkan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto. Target jangka pendeknya, layanan diharapkan menjangkau 20 juta siswa menjelang peringatan 17 Agustus, setelah sebelumnya lebih dari 17 juta siswa telah terlayani.
“Kalau anak-anak dibawa ke puskesmas, itu lebih sulit mengumpulkannya. Lebih baik petugas puskesmas yang datang ke sekolah.”— Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan
Pemeriksaan dilakukan langsung di lingkungan sekolah agar akses lebih mudah dan koordinasi berjalan efisien. Layanan utama yang disiapkan meliputi:
- Kebugaran fisik
- Tekanan darah
- Pemeriksaan mata (penglihatan)
- Status imunisasi
Sasaran imunisasi juga disesuaikan tingkat kelas. Kelas 1 SD akan mendapat imunisasi Campak-Rubella (MR), sedangkan kelas 5 SD memperoleh vaksinasi HPV untuk pencegahan kanker serviks. Selain kesehatan fisik, pemerintah mulai memprioritaskan skrining kesehatan mental bagi siswa SMP dan SMA; untuk tingkat SD pendekatannya dilakukan secara tidak langsung melalui peran orang tua.
Program cek kesehatan gratis sejatinya sudah tersedia di puskesmas sejak 10 Februari 2025. Kini, pendekatan jemput bola ke sekolah memperluas jangkauan dan mempercepat capaian target nasional. Informasi umum mengenai layanan Kemenkes dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Kesehatan RI.
Dukungan APBN & Peran Pajak
Pemerintah mengalokasikan Rp4,7 triliun dari APBN 2025 untuk mendanai program ini. Hingga semester I/2025, realisasi anggarannya tercatat Rp140,1 miliar. Sekitar 70% APBN ditopang oleh penerimaan pajak, sehingga partisipasi masyarakat dalam membayar pajak berkontribusi langsung pada kesehatan generasi muda.
Dengan kolaborasi lintas lembaga dan dukungan fiskal yang memadai, program ini diharapkan tidak hanya menemukan masalah kesehatan sejak dini, melainkan juga membangun kebiasaan hidup sehat di kalangan pelajar.