“Pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas utama. Kami ingin menjaga kesejahteraan sosial tanpa menambah tekanan ekonomi pada masyarakat.”
— Cevdet Yilmaz, Wakil Presiden Turki
Sebagai gantinya, pemerintah akan memperkuat penerimaan dengan memperluas basis pajak, meningkatkan efektivitas pemungutan, dan menekan aktivitas ekonomi yang masih berjalan di luar sistem resmi.
Baca Juga: Trump Tekan Eropa Naikkan Tarif 100% untuk China & India
Menurut Yilmaz, reformasi fiskal yang berkelanjutan menjadi kunci keberlanjutan jaminan sosial. Pemerintah ingin memastikan sistem tersebut tetap efektif dan dapat berjalan jangka panjang tanpa membebani anggaran.
“Kami ingin memastikan layanan sosial tetap tersedia dan berkesinambungan secara finansial.”
— Cevdet Yilmaz
Selain itu, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi yang sehat, tanpa memicu kenaikan harga secara signifikan. Yilmaz optimistis inflasi yang kini sekitar 28,5% bisa ditekan menjadi 16% pada 2026, bahkan turun hingga satu digit dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Korsel Kerahkan 2.000 Fiskus Tagih Pajak Rp1.317 T
Langkah-langkah ini, lanjut Yilmaz, merupakan bagian dari strategi besar Turki untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah tekanan global maupun domestik.