VALLETTA — Pemerintah Malta akan meningkatkan tarif pajak perusahaan multinasional dari 5% menjadi 15%. Keputusan ini sudah disetujui dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Robert Abela.
Dampak pada 12 Perusahaan Multinasional
Kenaikan tarif pajak efektif ini akan mempengaruhi sekitar 12 perusahaan multinasional yang beroperasi di Malta, dengan omzet tahunan lebih dari €750 juta. Dengan penerapan kebijakan ini, Malta berharap bisa meningkatkan penerimaan pajak yang nantinya akan dialokasikan untuk program sosial dan pengembangan infrastruktur.
Keputusan ini juga membatalkan kebijakan sebelumnya yang menunda penerapan pajak minimum global selama 6 tahun. Malta sebelumnya sudah mengumumkan transisi penerapan ketentuan pajak global pada Februari 2024.
Pernyataan Klarifikasi dan Agenda Pemerintah Malta
Setelah pengumuman tersebut, Kantor Perdana Menteri Malta memberikan klarifikasi lebih lanjut. Mereka menegaskan bahwa langkah ini akan menyederhanakan sistem perpajakan negara, serta memberikan opsi alternatif yang mengurangi beban administratif bagi perusahaan dan pemegang saham.
Walaupun kebijakan ini dapat meningkatkan penerimaan pajak, pemerintah Malta menggarisbawahi bahwa tidak semua hal terkait dengan pajak minimum global akan diterapkan dalam bentuk qualified domestic top-up tax (QDMTT) sebagaimana yang tercantum dalam Pilar 2.
Meningkatkan Penerimaan dan Menjamin Kepastian Pajak
Abela meyakini bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif dengan memastikan penerimaan pajak yang lebih stabil. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan dunia usaha dan pemangku kepentingan terkait untuk memberikan kejelasan dan mengurangi ketidakpastian dalam kebijakan pajak yang baru.
Lebih lanjut, mereka berharap kebijakan ini akan diumumkan secara resmi dalam APBN Malta yang akan datang, sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.