GUERNSEY – Lebih dari 6.000 penduduk Guernsey masih terjebak dalam penantian panjang untuk mendapatkan pengembalian pajak penghasilan dari Revenue Service. Angka ini, meski telah direvisi turun dari 11.000 lebih orang pada Juli lalu, tetap memicu gelombang frustrasi di kalangan wajib pajak.
Juru bicara Revenue Service telah menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan yang terjadi. Namun, bagi ribuan orang yang uangnya tertahan, permintaan maaf saja tidak cukup. Banyak yang merasa bahwa jika mereka yang berutang, pasti akan segera ditagih dengan tegas.
“Ini sangat menjengkelkan karena itu uang kami. Jika kami yang berutang, mereka pasti akan mengirimkan pengingat,” ujar Chris Dean, salah satu warga yang telah lama menanti pengembalian dan merasa kesal.
Data menunjukkan adanya sedikit peningkatan dalam proses pengembalian dana. Dalam sebulan terakhir, 458 orang telah menerima pengembalian, naik signifikan dibandingkan 138 orang pada paruh pertama tahun 2025. Namun, kecepatan ini masih jauh dari harapan publik.
Baca Juga: Uzbekistan Beri Amnesti Pajak untuk 20 Ribu Wajib Pajak
Boley Smillie, pejabat sipil tertinggi Guernsey, telah menyatakan akan menjadikan perbaikan masalah di Revenue Service sebagai prioritas utamanya. Namun, kepercayaan publik tampaknya sulit dipulihkan dalam waktu singkat.
Kisah Martine Dean mencerminkan kekecewaan yang dirasakan banyak orang. Ia menerima pemberitahuan pengembalian dana pada Januari tahun ini dan berharap dana tersebut bisa membantu biaya liburan. “Itu cukup menyenangkan, karena kami akan pergi berlibur dan saya pikir itu akan bagus, itu akan membantu biaya liburan, tetapi kami masih menunggunya,” katanya.
Baca Juga: Denmark Akan Hapus Pajak Kopi Cokelat Redam Inflasi
Di St Peter Port, sentimen frustrasi ini bergema luas. Mick Prigent bahkan mengaku Revenue Service “tertinggal tiga tahun” dalam kasusnya. “Saya tidak senang dengan itu. Buang-buang waktu mencoba menghubungi mereka. Membuat saya marah, seolah-olah mereka menginginkan uang, mereka akan mengambilnya dari saya,” keluhnya.
Meskipun demikian, tidak semua orang memiliki pengalaman buruk. Clive McMinn, misalnya, justru merasa puas. “Saya sudah up to date, dan itu brilian,” ujarnya. Namun, suara-suara positif ini tenggelam di tengah banyaknya keluhan.
Baca Juga: PM Mongolia: Reformasi Pajak & Transparansi Anggaran
Warga Guernsey berharap janji perbaikan dari Boley Smillie dapat segera terwujud. Keterlambatan pengembalian pajak bukan hanya masalah finansial, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai isu-isu perpajakan di Guernsey, Anda bisa mengunjungi situs resmi Pemerintah Guernsey Revenue Service.