“Hari ini sudah 100 yang beroperasi. Akhir September, dalam 2–3 minggu ke depan, total akan menjadi 165 sekolah rakyat. Insyaallah Oktober saya diminta meresmikan,” ujar Prabowo, Kamis (11/9/2025).
Baca Juga : Kemenkeu Siapkan Aturan Suntik Dana Rp200 Triliun ke Bank
Pemerintah menargetkan pembangunan 100 sekolah rakyat baru setiap tahun, sehingga hingga 2029 jumlahnya mencapai 500 sekolah. Lokasi sekolah diprioritaskan di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi.
Menurut Prabowo, program ini akan diperluas tidak hanya untuk keluarga yang masuk kategori 20% termiskin (desil 1 dan 2), tetapi juga untuk kelompok masyarakat lain agar akses pendidikan semakin merata.
“Semua anak harus merasakan pendidikan dengan fasilitas yang bagus. Tidak boleh ada anak yang merasa rendah diri hanya karena orang tuanya hidup susah,” tegasnya.
Baca Juga : Menkeu Purbaya: Sistem Pajak RI Harus Ikuti Dunia
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan, 165 sekolah rakyat diproyeksikan mampu menampung lebih dari 16.000 siswa pada tahun ajaran 2025/2026.
Setiap sekolah akan dilengkapi sarana pembelajaran modern seperti laptop dan papan tulis digital. “Semua perlengkapan sedang diproses. Insyaallah akhir September sudah bisa digunakan seluruh siswa,” kata Gus Ipul.
“Semua anak harus merasakan pendidikan dengan fasilitas bagus, tanpa terkecuali.” – Presiden Prabowo Subianto
Hingga semester I/2025, pemerintah telah mengalokasikan Rp327,1 miliar untuk pembangunan sekolah rakyat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Dana tersebut berasal dari APBN, di mana sekitar 70% bersumber dari penerimaan pajak.