TAIPEI – Parlemen Taiwan resmi mengesahkan RUU Pajak Komoditas yang memperpanjang periode insentif pajak untuk pembelian kendaraan listrik (EV) hingga 31 Desember 2030. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah Taiwan serius mendorong transisi dari kendaraan konvensional menuju kendaraan ramah lingkungan.
Menteri Keuangan Chuang Tsui-yun menyatakan kebijakan ini merupakan jawaban atas harapan publik sekaligus strategi untuk mempercepat adopsi kendaraan hemat energi. “RUU ini memenuhi harapan masyarakat dan akan mendorong pembelian kendaraan yang lebih hemat energi,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
“RUU ini menjadi langkah nyata Taiwan dalam transisi energi dan memperluas kepemilikan kendaraan listrik.”
Detail Insentif yang Diperpanjang
Berdasarkan RUU baru, insentif pajak yang diperpanjang meliputi pengurangan pajak sebesar NT$50.000 (Rp26,8 juta) untuk pembelian mobil sedan, truk mini, dan mobil penumpang ringan serbaguna, dengan syarat kendaraan lama dimusnahkan. Untuk sepeda motor, pengurangan pajak sebesar NT$4.000 tetap berlaku bagi masyarakat yang menukar motor lama dengan model baru.
Tak hanya itu, insentif juga mencakup pengurangan pajak NT$50.000 bagi pembelian sedan baru bermesin ≤2.000 cc, serta pengurangan NT$2.000 untuk sepeda motor 150 cc baru. Wakil Menteri Urusan Ekonomi Ho Chin-tsang menyebut kebijakan ini akan membantu masyarakat membeli kendaraan pertamanya sekaligus mendukung produsen lokal.
Baca juga: Kamboja Turunkan Road Tax EV Berdasarkan Usia Kendaraan
Latar Belakang: Pajak Komoditas di Taiwan
Pajak Komoditas selama ini menjadi biaya utama dalam pembelian kendaraan baru, baik produksi lokal maupun impor. Untuk sedan, tarifnya berkisar antara 25%–30%. Karena itu, pengurangan pajak dianggap mampu menurunkan harga kendaraan secara signifikan dan memberi stimulus permintaan.
Data Kementerian Keuangan Taiwan menunjukkan pertumbuhan pesat pasar EV dalam empat tahun terakhir. Pada 2020, porsi EV hanya 1% dari penjualan mobil baru, namun meningkat menjadi 7,7% atau 35.406 unit pada 2024. Lonjakan ini tidak lepas dari program pembebasan pajak komoditas yang telah berjalan selama satu dekade.
Baca juga: Slovakia Siap Kenakan Pajak Layanan Digital
Dorong Transisi Energi dan Pasar Lokal
Dengan perpanjangan insentif hingga 2030, pemerintah berharap semakin banyak masyarakat yang meninggalkan kendaraan berbahan bakar fosil dan beralih ke EV. Selain itu, kebijakan ini diharapkan meningkatkan daya saing industri otomotif lokal, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor kendaraan konvensional.
Industri otomotif Taiwan menyambut positif kebijakan ini, karena dianggap mampu memberi kepastian pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. “Pengesahan RUU ini sangat dinantikan oleh produsen mobil lokal,” ujar Ho Chin-tsang.