PHNOM PENH — Pemerintah Kamboja menurunkan pajak kendaraan bermotor (road tax) bagi kendaraan listrik untuk mempercepat adopsi EV di dalam negeri.
Insentif Baru untuk Dorong Adopsi EV
Selain menekan beban kepemilikan, kebijakan ini menargetkan pertumbuhan jumlah EV di jalan raya. Sementara itu, Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja menegaskan pemotongan berlaku untuk berbagai tipe, mulai dari pikap kargo kecil hingga mobil penumpang.
Untuk diketahui, tarif baru akan ditetapkan berdasarkan usia kendaraan. Kemudian, kebijakan ini diposisikan selaras dengan National Policy on Electric Vehicles 2024–2030 yang tengah dijalankan pemerintah.
Pernyataan Resmi Pemerintah
Di sisi lain, Kementerian menyebut pemangkasan pajak sejalan dengan keputusan untuk memperluas penggunaan EV nasional. Lebih lanjut, pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa, 26 Agustus 2025, sebagai bagian dari langkah strategis lintas kementerian.
Dengan demikian, pemerintah berharap biaya tahunan pemilik EV menjadi lebih terjangkau. Selanjutnya, pasar sekunder EV diperkirakan semakin bergairah.
Struktur Tarif Berdasarkan Usia Kendaraan
Selanjutnya, tarif PKB/road tax EV diklasifikasikan dalam tiga rentang usia sebagai berikut.
- < 5 tahun: sekitar KHR100.000 – KHR800.000 (± Rp407.000 – Rp3,2 juta).
- 5–10 tahun: sekitar KHR80.000 – KHR400.000 (± Rp325.700 – Rp1,6 juta).
- > 10 tahun: sekitar KHR60.000 – KHR200.000 (± Rp244.500 – Rp814.500).
Kemudian, besaran akhir akan mengikuti ketentuan teknis yang ditetapkan otoritas terkait. Selain itu, pembayaran tetap mengacu pada usia kendaraan saat jatuh tempo pajak.
Tren Pasar: EV, Tuktuk, dan Motor Listrik Naik
Selain mobil listrik, adopsi tuktuk dan sepeda motor listrik juga meningkat dari tahun ke tahun. Lebih lanjut, merek yang banyak ditemui antara lain BYD, Toyota, dan Tesla.
Untuk memperkuat tren positif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan mencatat 2.253 kendaraan listrik terdaftar pada 2024. Kemudian, angka ini disebut melesat dibanding tahun sebelumnya.
Tambahan Insentif untuk Industri
Di sisi hilir, pemerintah juga menyoroti dukungan fiskal bagi importasi EV yang akan dirakit di dalam negeri. Selanjutnya, langkah ini diharapkan mempercepat pembentukan rantai pasok lokal.
Selain itu, kebijakan impor ditujukan menarik investasi perakitan serta komponen. Dengan demikian, harga jual EV berpotensi semakin kompetitif bagi konsumen.
Untuk rujukan, pemberitaan dapat dilihat di Phnom Penh Post. Kemudian, pembaca dapat memantau pembaruan regulasi di laman resmi pemerintah terkait.
Dampak bagi Pemilik dan Calon Pembeli
Pertama, pemilik EV menghadapi beban pajak tahunan yang lebih ringan. Selanjutnya, biaya kepemilikan total dapat turun dalam beberapa tahun penggunaan.
Kedua, calon pembeli memperoleh sinyal kebijakan yang pro-EV. Selain itu, kejelasan tarif berbasis usia memudahkan perencanaan anggaran rumah tangga.
Pada akhirnya, pasar EV Kamboja berpeluang tumbuh lebih cepat. Kemudian, efek pengganda pada ekosistem energi bersih diharapkan ikut menguat.