JERSEY, PajakNow.id – Perusahaan feri DFDS mengakui telah terjadi kesalahan teknis yang menyebabkan mereka tidak menagih biaya pelabuhan kepada penyedia jasa angkutan barang sebagaimana mestinya. Akibatnya, DFDS kini harus menagih biaya tersebut secara retrospektif kepada perusahaan-perusahaan, memicu kekecewaan dari sejumlah pelaku usaha lokal termasuk Jersey Oyster.
Deputy Montfort Tadier, Ketua Panel Pengawasan Urusan Ekonomi dan Internasional Jersey, mengatakan ia telah menerima keluhan dari para importir dan eksportir yang terkejut dengan tagihan tambahan tersebut.
Baca juga: Uzbekistan Beri Amnesti Pajak untuk 20 Ribu Wajib Pajak
DFDS: Biaya Pelabuhan Bukan Hal Baru
Dalam pernyataannya kepada BBC, DFDS menegaskan bahwa biaya pelabuhan bukanlah pungutan baru. Menurut mereka, model bisnis di Jersey sejak awal memang membebankan biaya pelabuhan kepada pelanggan. Namun, akibat gangguan teknis, biaya tersebut tidak ditagihkan sebagaimana mestinya.
Direktur Rute DFDS Chris Parker menjelaskan: “Memang ada sejumlah tagihan yang baru kami keluarkan secara retrospektif, namun biaya tersebut berasal dari otoritas pelabuhan Jersey dan konsisten dengan apa yang telah diberlakukan selama ini.”
“Kesalahan teknis menyebabkan biaya pelabuhan tidak ditagih. Kami harus memperbaikinya dengan penagihan mundur.”
Keluhan dari Jersey Oyster
Jersey Oyster, eksportir utama kerang dan tiram, mengaku terganggu dengan kelalaian ini. Mereka mengakui sebelumnya memang membayar biaya pelabuhan di bawah operator Condor. Namun, penagihan mundur oleh DFDS menimbulkan beban tambahan yang sulit mereka alihkan ke pelanggan.
Andy Hart, Manajer Keuangan Jersey Oyster, mengatakan: “Kami menerima email dari DFDS yang menjelaskan ada kelalaian sehingga biaya pelabuhan tidak ditagihkan. Masalahnya bukan hanya biaya itu akan diberlakukan kembali, tapi juga ditagihkan mundur. Padahal, kami sudah menjual produk dengan harga yang ditentukan berdasarkan biaya freight yang kami ketahui.”
Ia menambahkan, meminta pelanggan membayar tambahan biaya belakangan ini hampir mustahil. “Kalau kami coba kenakan lagi ke pelanggan, mereka akan menolak dan memilih beli tiram dari tempat lain,” ujarnya.
Baca juga: India Janji Pangkas Tarif GST Jelang Diwali
Dampak ke Bisnis Lokal
Bagi pelaku usaha, kesalahan administrasi ini menimbulkan masalah keuangan yang tidak kecil. Banyak eksportir telah mengunci harga jual produk mereka tanpa memperhitungkan biaya tambahan. Akibatnya, keuntungan menipis dan daya saing produk Jersey di pasar internasional ikut tertekan.
Meski DFDS menegaskan biaya tersebut sah dan sudah lama berlaku, kalangan bisnis berharap perusahaan lebih transparan ke depan agar kejadian serupa tidak terulang. Isu ini juga mendorong pemerintah lokal untuk meninjau ulang mekanisme pengawasan dalam pengelolaan biaya pelabuhan.